DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang………………………………………………………………………………………. 1
B. Tujuan Penulisan……………………………………………………………………………………. 1
C. Ruang Lingkup Penulisan……………………………………………………………………….. 1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………….. 2
A.
Perkembangan Masa Remaja………………………………………………………………… 2
B.
Perkembangan Masa Dewasa………………………………………………………………… 3
C. Tahap-Tahap Perkembangan……………………………………………………….………… 3
a.
Perkembangan Fisiologis………………………………………………………………….. 3
b.
Perkembangan Kognitif……………………………………………………………………. 4
c.
Perkembangan Fsikososial……………………………………………………………….. 4
d.
Fase Dewasa Akhir………………………………………………………………………..…. 4
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………………………………… 5
A.
Kesimpulan……………………………………………………………………………………………. 5
B.
Saran……………………………………………………………………………………………………… 5
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………. 6
Kata pengantar
Puji
syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas karunia-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun.
Makalah
ini di susun untuk melengkapi literatur
wajib mata kuliah BIMBINGAN & KONSELING KARIER.
Dalam
penyusunan makalah ini penulis berharap
dengan senang hati menerima kritik dan saran yang bersifat membangun.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Havighurst melalui perspektif psikososial berpendapat bahwa periode yang beragam
dalam kehidupan individu menuntut untuk menuntaskan tugas-tugas perkembangan
yang khusus. Tugas-tugas ini berkaitan erat dengan perubahan kematangan,
persekolahan, pekerjaan, pengalaman beragama, dan hal lainnya sebagai prasyarat
untuk pemenuhan dan kebahagiaan hidupnya.
Selanjutnya Havighurst
(1961) mengartikan tugas-tugas perkembangan itu sebagai berikut:
Bahwa tugas perkembangan itu
merupakan suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan
individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan membawa
kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya; sementara
apabila gagal, maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu yang
bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalam
menuntaskan tugas-tugas berikutnya. Tugas-tugas perkembangan ini berkaitan
dengan sikap, perilaku, atau keterampilan yang seyogianya dimiliki oleh
individu, sesuai dengan usia atau fase perkembangannya.
Havighurst lebih menekankan pada perkembangan remaja yang sangat besar
pengaruhnya terhadap karir/pekerjaan, hidup yang serius, serta focus pada
keluarga.
B. Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.
Untuk memenuhi tugas mata
kuliah “BK KARIER”.
2.
Untuk mendalami pengetahuan
tentang Perkembangan Remaja dan Masa Dewasa.
C. Ruang Lingkup Penulisan
Dalam penyusunan makalah
ini, ruang lingkup pembahasannya adalah “Perkembangan Pada Masa Remaja dan
Dewasa Menurut Havighurst”.
BAB II
PEMBAHASAN
Teori Perkembangan menurut Havighurst
Havighurst telah mengenal lima tempo
usia utama:
1.
Peringkat permulaan dan awal alam kanak-kanak (0-5 tahun),
·
Belajar berjalan
- Belajar makan makanan padat
- Belajar berbicara
- Belajar mengendalikan pembuangan kotoran
tubuh
- Mencapai stabilitas fisiologik
- Membentuk pengertian sederhana tentang
realitas fisik dan social
- Belajar kontak perasaan dengan orang tua,
keluarga, dan orang lain
- Belajar mengetahui mana yang benar dan yang
salah serta mengembangkan kata hati.
2.
Peringkat pertengahan kanak-kanak (6-12 tahun)
- Belajar ketangkasan fisik untuk bermain
- Pembentukan sikap yang sehat terhadap diri
sendiri sebagai organism yang sedang tumbuh
- Belajar bergaul yang bersahabat dengan
anak-anak sebaya
- Belajar peranan jenis kelamin
- Mengembangkan dasar-dasar kecakapan membaca,
menulis, dan berhitung
- Mengembangkan pengertian-pengertian yang
diperlukan guna keperluan kehidupan sehari-hari
- Mengembangkan kata hati moralitas dan skala
nilai-nilai
- Belajar membebaskan ketergantungan diri
- Mengembangkan sikap sehat terhadap kelompok
dan lembga-lembaga
3.
Remaja (13-18 tahun),
- Menerima keadaan jasmaniah dan
menggunakannya secara efektif
- Menerima peranan sosial jenis kelamin
sebagai pria/wanita
- Menginginkan dan mencapai perilaku social
yang bertanggung jawab social
- Mencapai kemandirian emosional dari orang
tua dan orang dewasa lainnya
- Belajar bergaul dengan kelompok anak-anak
wanita dan anak-anak laki-laki
- Perkembangan skala nilai
- Persiapan mandiri secara ekonomi
- Pemilihan dan latihan jabatan
- Mempersiapkan perkawinan dan keluarga
4.
Kedewasaan awal (19-29 tahun),
- Mulai bekerja
- Memilih pasangan hidup
- Belajar hidup dengan suami/istri
- Mulai membentuk keluarga
- Mengasuh anak
- Mengelola/mengemudikan rumah tangga
- Menerima/mengambil tanggung jawab warga
Negara
- Menemukan kelompok sosial yang menyenangkan
5.
Masa usia madya/Dewasa madya
·
Menerima dan menyesuaikan diri
terhadap perubahan fisik dan fisiologis
·
Menghubungkan diri sendiri
dengan pasangan hidup sebagai individu
·
Membantu anak-anak remaja
belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan berbahagia
·
Mencapai dan mempertahankan
prestasi yang memuaskan dalam karir pekerjaan
·
Mengembangkan kegiatan-kegiatan
pengisi waktu senggang yang dewasa
·
Mencapai tanggung jawab sosial
dan warga Negara secara penuh.
A. Perkembangan Masa Remaja
Masa remaja merupakan masa
belajar untuk tumbuh dan berkembang dari
anak menjadi dewasa. Masa belajar ini disertai dengan tugas-tugas, yang dalam
istilah psikologi dikenal dengan istilah tugas perkembangan. Istilah tugas perkembangan
digunakan untuk menggambarkan harapan masyarakat terhadap suatu individu untuk
melaksanakan tugas tertentu pada masa usia tertentu sehingga individu itu dapat
menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Menurut
Havighurst,
tugas-tugas perkembangan seorang remaja adalah sebagai berikut :
1.
Menerima keadaan fisik dirinya sendiri dan menggunakan tubuhnya secara
lebih efektif. Walaupun kedengarannya sederhana dan mudah diucapkan, menerima
keadaan fisik diri sendiri sering kali menjadi masalah yang cukup besar bagi
remaja. Banyak di antara kita yang sulit menerima kenyataan bahwa kita berkulit
gelap atau tidak setinggi dan selangsing teman sebaya.
2.
Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa
lainnya. Usaha untuk mencapai kemandirian emosional bisa membuat remaja melawan
keinginan atau bertentangan pendapat dengan orangtuanya. Dengan ciri khas
remaja yang penuh gejolak dan emosional, pertentangan pendapat ini sering kali
membuat remaja menjadi pemberontak di rumah.
3.
Mencapai suatu hubungan dan
pergaulan yang lebih matang antara lawan jenis yang sebaya. Sehingga, remaja
akan mampu bergaul secara baik dengan kedua jenis kelamin, baik laki-laki
maupun perempuan.
4.
Dapat menjalankan peran sosial
maskulin dan feminin. Peran sosial yang dimaksud di sini adalah seperti yang
diharapkan masyarakat, dan bergeser sesuai dengan peralihan zaman. Apabila pada
zaman dahulu secara sosial dianggap baik bila laki-laki mencari nafkah di luar
rumah sedangkan perempuan mengurus rumah tangga, dengan timbulnya kesadaran
akan kesetaraan jender sekarang ini tidak harus demikian.
5.
Berperilaku sosial yang
bertanggung jawab.
6.
Mempersiapkan diri untuk
memiliki karier atau pekerjaan yang mempunyai konsekuensi ekonomi dan
finansial. Belajar bekerja juga merupakan hal yang perlu dilakukan oleh remaja,
betapapun kecil penghasilan yang diperoleh. Dengan demikian, diharapkan pada
saatnya nanti kita bisa siap terjun dan bekerja di masyarakat.
7.
Mempersiapkan perkawinan dan
membentuk keluarga.
8.
Memperoleh perangkat nilai dan
sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku sesuai dengan norma yang ada di
masyarakat. Keberhasilan remaja melaksanakan tugas perkembangan ini ditandai
dengan, misalnya, kesuksesannya meredam serta mengendalikan gejolak emosi
maupun seksualnya sehingga dapat hidup sesuai dengan norma dan etika yang
berlaku. Untuk dapat memperoleh konsep diri yang memegang seperangkat nilai
ini, remaja dapat memiliki role model atau seseorang yang dijadikan tokoh idola
yang tingkah lakunya kemudian diteladani.
B.
Perkembangan Masa Dewasa
Masa ini sering disebut
adult, masa dewasa, masa dimana usia sudah berkisar ke angka di atas 21 tahun.
Masa dewasa merupakan periode yang penuh tantangan, penghargaan dan krisis.
Selain itu masa dimana mempersiapkan masa depan, penentu karier dan masa usia
memasuki dunia pekerjaan dan masa dunia perkarieran, masa mempersiapkan punya
keturunan dan masa usia matang, masa penentuan kehidupan, dan prestasi kerja di
masyarakat, masa merasa kuat dalam hal fisik, masa energik, masa kebal, masa
jaya dan masa merasakan hasil perjuangan .
Teori perkembangan
Havighurst
telah diringkas dalam tujuh perkembangan untuk orang dewasa tengah (Havighurst,
1972). Tugas perkembangan tersebut meliputi:
1.
Pencapaian tanggung jawab social orang dewasa
2.
Menetapkan dan mempertahankan standar kehidupan
3.
Membantu anak-anak remaja tanggung jawab dan bahagia
4.
Mengembangkan aktivitas luang
5.
Berhubungan dengan pasangannya sebagai individu
6.
Menerima dan menyesuaikan
perubahan fisiologis pada usia pertengahan
7.
Menyesuaikan diri dengan orang
tua yang telah lansia.
C.
Tahap-tahap perkembangan
a. Perkembangan
fisiologis
Perubahan ini umumnya terjadi antara usia 40-65 tahun. Perubahan yang
paling terlihat adalah rambut beruban, kulit mulai mengerut dan pinggang
membesar. Kebotakan biasanya terjadi selama masa usia pertengahan, tetapi juga
dapat terjadi pada pria dewasa awal. Penurunan ketajaman penglihatan dan
pendengaran sering terlihat pada periode ini.
b. Perkembangan
kognitif
Perubahan kognitif pada masa dewasa tengah jarang terjadi kecuali
karena sakit atau trauma. Dewasa tengah dapat mempelajari keterampilan dan
informasi baru. Beberapa dewasa tengah mengikuti program pendidikan dan
kejuruan untuk mempersiapkan diri memasuki pasar kerja atau perubahan
pekerjaan.
c. Perkembangan
psikososial
Perubahan psikososial pada masa dewasa tengah dapat meliputi kejadian
yang diharapkan, perpindahan anak dari rumah, atau peristiwa perpisahan dalam
pernikahan atau kematian teman. Perubahan ini mungkin mengakibatkan stress yang
dapat mempengaruhi seluruh tingkat kesehatan dewasa.
d. Fase
dewasa akhir
Fase dewasa akhir (41-50/55tahun) ditandai karya produktif,
sukses-sukses berprestasi dan puncak dalam karier. Sebagai patokan, pada masa
ini dapat dicapai kalau status pekerjaan dan sosial seseorang sudah mantap.
Masalah-masalah yang mungkin timbul pada fase dewasa
akhir yaitu:
§ Menurunnya keadaan jasmaniah
§ Perubahan susunan keluarga
§ Terbatasnya kemungkinan
perubahan-perubahan baru dalam bidang pekerjaan atau perbaikan kesehatan yang
lalu
§ Penurunan fungsi tubuh
Selain itu, masa dewasa
akhir adalah masa pensiun bagi bagi pegawai menghadapi sepi dan masa
masamemasuki pensiun. Biasanya ada Post Power
Sindrom misalnya biasa seseorang
menjabat kemudian tidak, rasanya ada perasaan down sindrom.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tingkah laku seseorang dipelajari sepanjang
proses kehidupannya ketika menghadapi krisis dan kecemasan akibat stress. Saat
telah menginjak usia dewasa terlihat adanya kematangan jiwa mereka dimana sudah
memiliki tanggung jawab serta sudah menyadari makna hidup. Menyiapkan diri menjadi dewasa,
karena menjadi dewasa adalah sebuah pilihan, maka tentunya harus direkayasa
atau disiapkan. Tidak bisa dibiarkan
alami. Karena memang menjadi dewasa dalam cara berpikir itu bukan kebetulan,
tapi merupakan pilihan.
B. Saran
Di dalam perkembangan terdapat berbagai masalah
yang apabila tidak diperhatikan maka akan berdampak buruk pada perkembangan itu
sendiri, sehingga sudah seharusnya perkembangan itu dijadikan bahan pikiran
pada individu,keluarga masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Diposkan oleh Bayu Lesmana Pradipta di 21:00
Oleh : Akmala Annisa.16 kompasiana.com
Edukasi.compasiana.com/2010/11/15/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar