Kamis, 04 April 2013

BK karir HUBUNGAN ANTARA JABATAN


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Bimbingan karier adalah interaksi antara konselor dan konseli, baik secara individu maupun secara kelompok. Bimbingan karier bertujuan untuk menolong siswa didalam memahami dirinya sendiri, dan dilingkungan sekitarnya sehingga siswa mampu membuat keputusan kariernya secara tepat dan dapat menyiapkan diri untuk berkarier dan berpartisipasi serta mencapai pengembangan diri yang sesuai dengan keterampilannya.

B.     BATASAN MASALAH
1.           Pengertian bimbingan karier
2.           Hubungan antar jabatan
3.           Pendidikan dan karier serta
4.           Kedudukan bimbingan karier















BAB II
PEMBAHASAN

PENGERTIAN BIMBINGAN KARIER

Bimbingan karir adalah : proses pemberian bantuan kepada siswa dalam memahami dan berbuat atas dasar Pengenalan diri kesempatan kerja dan mampu mengambil keputusan  serta dapat mengelola pengembangan karierya ( Manrihu 1988:18)

Ada beberapa pendapat menurut para ahli tentang bimbingan karier :
     Bimbingan karier adalah program yang sistematik, proses-proses, teknik-teknik atau layanan-layanan untuk membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan dan waktu luang serta mengembangkan keterampilan-keterampilan didalam mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan  dapat menciptakan dan mengelola perkembangan kariernya (Herr,1979)

Bimbingan karier adalah suatu proses membantu seseorang untuk mengerti dan menerima gambaran tentang pribadinya dan gambaran dunia kerja di luar dirinya, mempertemukan  gambaran diri tersebut dengan dunia kerja itu untuk pada akhirnya dapat memilih bidang pekerjaan, memasukinya dan membina karier dalam bidang tersebut  ( Rocman   Natawidjaja, 1990:1 )

Bimbingan karier merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu dalam memecahkan masalah karier, untuk memperoleh penyesuaian diri yang baik antara kemampuan dengan lingkungan hidunya, (memperoleh keberhasilan diri dalam perjalanan hidupnya). (Mohamad Surya,1988 :31)

Bimbingan karier menurut para ahli diatas adalah :
Proses membantu seseorang mengerti dirinya, dan mempunyai gambaran yang jelas tentang dunia karier yang akan dipilih, sehingga ia dapat menyiapkan diri untuk berkarier dan berpartisipasi aktif  untuk merncapai pengembangan diri yang sesuai dengan tuntutan karier yang akan dipilihnya.

A.    HUBUNGAN ANTAR  JABATAN, PENDIDIKAN DAN KARIER, SERTA KEDUDUKAN BIMBINGAN KARIER

Pada dasarnya hubungan antar jabatan, pendidikan dan karier, serta kedudukan bimbingan  karier itu merupakan salah satu bagian dari dunia pendidikan dimana didalamya saling berhubungan dalam upaya pengembangan untuk memahami diri siswa itu sendiri dan mencapai kemandirian dalam pengembangkan diri siswa .

Hubungan Antar Jabatan
A.  Hubungan antar jabatan didalam sekolah terdiri dari beberapa bagian yaitu :
1.    Kepala Sekolah
     Sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan di sekolah, tugas kepala sekokah adalah mengkoordinasi segenap kegiatan yang direncanakan, diprogramkan dan berlangsung di sekolah sehingga pelayanan pengajaran, latihan, dan bimbingan dan konseling merupakan satu kesatuan yang terpadu, harmonis dan dinamis.     

2.    Wali kelas
     Sebagai pembina kelas, dalam pelayanan bimbingan dan konseling wali kelas berperan :
v Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa, khususnya dikelas yang menjadi tanggung jawabnya, untuk mengikuti/ menjalani pelayanan atau kegiatan bimbingan dan konseling.
v Memberi informasi tentang siswa kepada konselor.
v Membantu konselor mengidentifikasi siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling serta membantu pengumpulan data tentang siswa.
v Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa.
v Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjut.

3.    Staf Administrasi
     Staf Administrasi memiliki peranan penting dalam memperlancar pelaksanaan program bimbingan dan konseling. Mereka diharapkan membantu menyediakan format-format yang diperlukan serta membantu para konselor dalam memelihara data, sarana, dan fasilitas bimbingan dan konseling yang ada.  


B.  Hubungan antar jabatan di luar sekolah terdiri dari beberapa bagian :
1.    Orang tua
       Konselor perlu melakukan kerja sama dengan orang tua siswa. Kerja sama ini penting agar proses bimbingan terhadap siswa tidak hanya berlangsung di sekolah tetapi juga oleh orang tua di rumah. Melalui kerjasama ini memungkinkan terjadinya saling memberikan informasi, pengertian, dan tukar pikiran antara konselor dan orang tua dalam upaya mengembangkan potensi siswa atau memecahkan masalah yang mungkin dihadapi siswa

2.    Referal (Rujukan atau alih tangan)
    Apabila konselor merasa kurang memiliki kemampuan untuk menangani masalah konseli, maka sebaiknya dia mengalihtangankan konseli kepada pihak yang lebih berwenang, seperti psikolog, psikiater, dokter, dan kepolisian.
    Konseli yang sebaiknya dialihtangankan adalah mereka yang memiliki masalah seperti depresi, tindak kejahatan (kriminalitas), kecanduan narkoba, dan penyakit kronis.

B.     PENDIDIKAN DAN KARIER

a.    Pengertian Pendidikan
    Pendidkan merupakan usaha dasar  dan terncana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya di sekolah maupun masyarakat.

     Pendidkan merupakan aktivitas pengembangan diri melalui pengalaman, bertumpu pada kemampuan diri belajar di bawah bimbingan pengajar.
    
     Jadi pendidikan adalah suatu kegiatamn yang sistematis dan terarah kepada terbentuknya kepribadian individu di semua lingkungan yang mengisi dan mempasilitasi ( linkungan rumah, sekolah, dan masyarakat )    

b.    Karier
Karier adalah Berbagai pilihan pribadi  - okopasi pendidikan ,prilaku pribadi sosial mempelajari bagaimana cara belajar ,tanggung jawab sosial , atau (kewarganegaraan) dan aktivitas aktivits waktu luangyang   berkaitan dengan keseluruhan gaya hidup individu ( Gybers dan Moore,1981).



C.      skip to main | skip to sidebar Kedudukan Bimbingan Karier

Manajemen Sumber Daya Manusia, sebagai ilmu terapan dari ilmu manajemen memiliki fungsi-fungsi yang sama dengan fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian. Disamping fungsi-fungsi pokok tersebut, memiliki beberapa fungsi-fungsi operasional. Bambang Wahyudi mengemukakan tiga lingkup kegiatan yang didasarkan berbagai pandangan beberapa ahli tentang fungsi-fungsi operasional tersebut.
Tiga lingkup kegiatan tersebut adalah pengadaan, pengembangan dan pemeliharaan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran akhir yaitu secara optimal. pengembangan diarahkan untuk menjamin syarat dasar kemampuan kerja (ability to work), sedangkan pemeliharaan  diarahkan untuk menjamin syarat dasar kemauan kerja (willingness to work). Kedua-duanya diperlukan untuk mencapai prestasi kerja yang baik.
Dalam ruang lingkup MSDM yang dikemukakan oleh Bambang Wahyudi tersebut, Pengembangan Karir merupakan subfungsi dari Pengembangan Sumber Daya Manusia (Human Resources Development). Subfungsi yang lainnya adalah Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development). Dengan demikian jelaslah bahwa pengembangan karir diperlukan untuk menjamin aspek kemampuan kerja seorang tenaga kerja untuk menunjukkan prestasi kerja yang diharapkan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

D.   Konsep Dasar Bimbingan  Karir

`Banyak pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tentang pengembangan karir. Sebelum sampai kepada pengertian pengembangan karir, perlu diketahui terlebih dahulu tentang karir.
Secara umum dapat dikatakan bahwa suatu karir akan berisi kenaikan tingkat dari tanggungjawab, kekuasaan dan pendapatan seseorang (Bambang Wahyudi, 162). Pandangan yang lebih luas daripada karir adalah sebagai suatu rangkaian atas sikap dan prilaku yang berkaitan dengan aktifitas pekerjaan dan pengalaman sepanjang kehidupan seseorang (individually perceived sequence of attitudes and behaviors associated with work-related activities and experiences over the span of a person’s life, Bernardin, 194). Senada dengan itu Malthis menyatakan bahwa karir adalah rangkaian posisi yang berkaitan dengan kerja yang ditempati seseorang sepanjang hidupnya (hal.342).
Meskipun tujuan dan perspektif karir dalam perencanaan karir mungkin berbeda untuk institusi/organisasi dan karyawan, ada tiga persoalan bagi keduanya, yaitu masa stabil karir, pekerja teknis dan pekerja profesional, serta karir rangkap dua (Mathis, 348). Pada masa stabil karir, seseorang merasakan akan kurangnya peluang untuk naik pangkat. Pekerja teknis dan pekerja profesional kebanyakan ingin tetap berada dalam dunia teknis mereka daripada masuk kedalam jajaran manajemen. Karir rangkap dua ialah organisasi menyediakan dua jalur karir bagi mereka yang ingin masuk ke manajemen dan yang tetap dijalur teknis, ini sebagai upaya menyelesaikan permasalahan tersebut.
Selain itu ada hal-hal yang tidak disukai oleh individu atas sejumlah perubahan inisiatif tindakan organisasi, yaitu (Bernardin, 195):
·          Downsizing, penghilangan pekerjaan dari organisasi
·          Delayering, pengklasifikasian kembali pekerjaan menjadi lebih umum
·          Decentralizing, desentralisasi tanggung jawab ke setiap lokasi atau tingkat lebih bawah
·          Reorganization, organisasi lebih fokus kepada pekerjaan inti
·          Cost-related strategies, beberapa pekerjaan dikerjakan dengan sedikit sumber daya
·          IT innovation, memanfaatkan kemajuan teknologi informasi
·          Competitive measurement, keterampilan pegawai diredefinisi atau diukur dengan cara yang berbeda
·          Performance-related pay, kompensasi dikaitkan dengan kinerja dan digunakan sebagai motivator.
Oleh karena adanya dua perspektif itu, maka sistem pengembangan karir perlu dirancang secara baik agar kebutuhan individu dan organisasi dapat secara optimal terpenuhi. Adapun komponen-komponen sistem pengembangan karir adalah (Bernardin 198-210):

Penyusunan Program Pengembangan Karir

Program pengembangan karir haruslah menghasilkan keuntungan baik bagi individu maupun organisasi. Edwin B. Flippo mengemukakan ada tiga unsur yang harus diperhatikan dalam langkah penyusunan program pengembangan karir yaitu: (1). career need assessment, (2). career opportunities, dan (3) need-opprtunities alignment.
Menaksir kebutuhan karir (career need assessment) perlu dilakukan oleh organisasi dalam membantu setiap pegawainya untuk mengambil keputusan yang tepat tentang pengembangan karirnya. Selanjutnya organisasi harus memberikan informasi tentang kesempatan karir yang tersedia (career opportunities). Dengan demikian pegawai dapat mengetahui dengan jelas berbagai kemungkinan jabatan yang dapat didudukinya. Pada akhirnya dilakukan penyesuaian diantara keduanya (need-opprtunities alignment). Dalam pelaksanaannya, penyesuaian itu dapat dilakukan dengan bantuan program mutasi atau pelatihan dan pengembangan pegawai.
Dengan memperhatikan ketiga unsur dalam program pengembangan karir, kemudian disusunlah suatu rencana jenjang karir (career path plan), sebagai mana dijelaskan dalam gambar berikut:





KESIMPULAN

Bahwa bimbingan karier merupakan suatu  proses pemberian bantuan kepada konseli untuk menentukan tujuan maupun bakat yang  dimiliki oleh konseli , jadi peran seorang konselor disini bertugas sebagai  proses pemberian bantuan kepada konseli   yang sedang membutuhkannya.

Bimbingan  Karier adalah suatu proses membantu seseorang untuk mengerti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya yang dimiliki oleh konseli dalam proses pengembangan untuk masa depan siswa tersebut.

            Bimbingan  Karier adalah proses membantu seseorang mengerti  dirinya, dan mempunyai  gambaran jelas tentang dunia karier yang akan dipilih, sehingga ia dapat menyiapkan diri untuk berkarier  dan berpartisipasi aktif untuk mencapai pengembangan diri  yang  sesuai  dengn tuntutan karier yang akan dipilihnya .
















SARAN

Apa saran anda untuk makalah yang telah kami buat dengan materi tentang Bimbingan Karier, konsep Bimbingan Karier, keduduklan Karier,  Hubungan antar Jabatan serta Kedudukan Karier.
Dalam makalah yang kami buat ini adapun saran dalam proses yang berbentuk layanan untuk meningkatkan maupun mengembangkan  potensi, bakat, minat, dan imajinasi seorang konseli tersebut.
Adapun dalam proses layanan ini, seorang konselor tidak semuanya bisa mengatasi atau menuntaskan suatu permasalahan yang sedang dialami  oleh siswa maupun konseli serta membutuhkan bantuan konselor.



















Daftar Pustaka :
diskusi pendidikan.forumution.com/t4...
Sunaryo kartadinata,dkk(2003). Pengembangan perangkat lunakanalisis pengembangan peserta didk dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dan menajemen bimbingan di sekolah atau madrasah ( laporan riset unggulan  terpadu VIII ). Jakarta : Kementrian riset dan teknologi RI, LIPI
Syamsu Yusuf L. N. ( 2005 ). Program bimbingan dan konseling di sekolah/ madrasah. Bandung : CV Bani Qureys
Stoner,  James A. ( 1987 ). Management.London :  Prentice-Hall International Inc


 


                                                   


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
$(document).ready(function() { $('img').each(function(){ var $img = $(this); var filename = $img.attr('src') $img.attr('title', filename.substring((filename.lastIndexOf('/'))+1, filename.lastIndexOf('.'))); $img.attr('alt', filename.substring((filename.lastIndexOf('/'))+1, filename.lastIndexOf('.'))); }); }); Read more: http://rudicyber4rtcrew.blogspot.com/2013/04/alt-text-otomatis-untuk-gambar-di.html#ixzz2UjoPWOiF