Kamis, 04 April 2013

Bimbingan karir



1.Pengertian Bimbingan Karir

               Bimbingan karir juga merupakan salah satu bidang dalam bimbingan dan konseling yang ada di sekolah-sekolah. Menurut Winkel (2005:114) bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karir juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagaian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi.
               Bimbingan karir adalah suatu proses bantuan, layanan dan pendekatan terhadap individu (siswa/remaja), agar individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya, memahami dirinya, dan mengenal dunia kerja merencankan masa depan dengan bentuk kehidupan yang diharapkan untuk menentukan pilihan dan mengambil suatu keputusan bahwa keputusannya tersebut adalah paling tepat sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan dan tunutan pekerjaan / karir yang dipilihnya (Ruslan A.Gani : 11)

Menurut Herr bimbingan karir adalah  suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program yang sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan karirnya (Marsudi, 2003:113).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir adalah suatu upaya bantuan terhadap peserta didik agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa depan sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggungjawab. Pengertian Bimbingan adalah bantuan membrikan kepada individu

 

 

 

 

 

 

a.   Latar belakang

            Bimbingan dimulai pada abad 20 di amerika dengan didirikannya suatu vocational bureau tahun 1908 oleh Frank Parsons yang utuk selanjutnya dikenal dengan nama the father of guidance yang menekankan pentingnya setiap individu diberikan pertolongan agar mereka dapat mengenal atau memahami berbagai perbuatan dan kelemahan yang ada pada  dirinya dengan tujuan agar dapat dipergunakan secara intelijensi denga memilih pekerjaan yang terbaik yang tepat bagi dirinya.

            Teori yang mendukung Bimbingan karier
            a. Eli Weaper

Pada tahun 1906 dia telah menerbitkan bookletnya tentang memilih suatu karir, dia telah berhasil membentuk komite guru pembimbing di setiap sekolah yang semuanya aktif membantu para pemuda atau remaja untuk menemukan kemampuan-kemanpuannya dan belajar bagaimana menggunakan atau mengembangkan kemampuan-kemampuan tersebut dalam rangka menjadi seorang pekerja atau pegawai yang produktif.

 

 

 

 

b.  Frank Parson

Frank Parson ini di kenal sebagai “father of the Guidance Movement in American Education” yang mendirikan biro pekerjaan pada tahun 1908 di Boston, Masschussets, yang bertujuan untuk membantu pemuda untuk memilih karir yang didasarkan atas proses seleksi secara ilmiah dan melatih para guru untuk memberikan pelayanan sebagai konselor vokasional.

c.  Rochman Natawidjaja

Bimbingan karir adalah suatu proses membantu seseorang untuk mengerti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja di luar dirinya, mempertemukan gambaran diri tersebut dengan dunia kerja itu untuk pada akhirnya dapat memilih bidang pekejaan, memasukinya dan membina karir dalam bidang tersebut.

 

 

 




b.   Identifikasi masalah
Masalah yang muncul berkenaan dengan hubungan bimbingan konseling karier sekolah diidentifikasikan sebagai berikut:
1.      Penentuan jurusan yang akan di kembangkan siswa
2.      Adanya siswa yang kurang memahami potensi yang dimilikinya
3.      Kurangnya persiapan siswa dalam memasuki dunia kerja











c. Perumusan masalah
Perumusan masalah merupakan langkah yang paling penting dalam diskusi kelompok. Perumusan masalah berguna untuk mengatasi masalah bimbingan konseling karier diskusi kelompok. Berdasarkan masalah yang dijadikan fokus diskusi kelompok, masalah pokok diskusi tersebut dirumuskan sebagai berikut :

a.         Memberikan informasi kepada siswa tentang jurusan yang sesuai dengan bakat dan minat
b.         Membrikan gambaran yang jelas tentang kemampuan yang dimilikinya dalam mengambil jurusan
c.         Membantu siswa mempersiapkan perencana karier untuk masa depan












II.   Pembahasan

2.1  Awal mulanya BK karier 

Program bimbingan di amerika pada mulannya merupakan bagian dari gerakan moral. Sekolah mengembangkan program bimbingan untuk membantu pesertadidik agar memiliki pemahaman yang lebih baik tentangkeadaan dirinya dan berkembang menjadi orang atau pekerja yang bertanggung jawab. Pada masa abad ke-20 belum ada konselor di sekolah, semua perkerjaan konselor masih ditangani oleh guru seperti dalam memberikan layanan informasi, layanan bimbingan pribadi, social, belajar dan karir.
Konsep bimbingan karier lahir bersamaan dengan konsep bimbingan di Amerika Serikat pada awal abad keduapuluh, yang dilatari oleh berbagai kondisi obyektif pada waktu itu (1850-1900), diantaranya : (1) keadaan ekonomi; (2) keadaan sosial, seperti urbanisasi; (3) kondisi ideologis, seperti adanya kegelisahan untuk membentuk kembali dan menyebarkan pemikiran tentang kemampuan seseorang dalam rangka meningkatkan kemampuan diri dan statusnya; dan (4) perkembangan ilmu (scientific), khususnya dalam bidang ilmu psiko-fisik dan psikologi eksperimantal yang dipelopori oleh Freechner, Helmotz dan Wundt, psikometrik yang dikembangkan oleh Cattel, Binnet dan yang lainnya Atas desakan kondisi tersebut, maka muncullah gerakan bimbingan jabatan (vocational guidance) yang tersebar ke seluruh negara (Crites, 1981 dalam Bahrul Falah, 1987).
Isitilah vocational guidance pertama kali dipopulerkan oleh Frank Pearson pada tahun 1908 ketika ia berhasil membentuk suatu lembaga yang bertujuan untuk membantu anak-anak muda dalam memperoleh pekerjaan. Pada awalnya penggunaan istilah vocational guidance lebih merujuk pada usaha membantu individu dalam memilih dan mempersiapkan suatu pekerjaan, termasuk didalamnya berupaya mempersiapkan kemampuan yang diperlukan untuk memasuki suatu pekerjaan.











2.2  Perkembangan BK Karier
Berdasarkan keaneragaman para siswa yang masuk pada sekolah-sekolah negeri dan sebagai dampak revolusi maka gerakan bimbingan di sekolah mulai berkembang. Jasse B. Davis mulai memberikan layanan konseling pendidikan di SMA pada tahun 1898. Dan pada tahun 1907 dia di angkat menjadi kepala SMA di Grand Rapids, Michigan. Tujuan dari program bimbingan yang dia buat adalah membantu siswa agar mampu (a) mengembangkan karakternya yang baik (memiliki nilai mural, ambisi, bekerja keras, dan kejujuran) sebagai aset yang sangat penting bagi setiap siswa (orang) dalam rangka merencanakan, mempersiapkan dan memasuki dunia kerja (bisnis). (b) mencegah dirinya dari prilaku bermasalah, dan (c) menghubungkan minat pekerjaan dengan kurikulum (mata pelajaran).
Namun sejak tahun 1951, para ahli mengadakan perubahan pendekatan dari model okupasional (occupational) ke model karier (career). Kedua model ini memliki perbedaan yang cukup mendasar, terutama dalam landasan individu untuk memilih jabatan. Pada model okupasional lebih menekankan pada kesesuaian antara bakat dengan tuntutan dan persyaratan pekerjaan. Sedangkan pada model karier, tidak hanya sekedar memberikan penekanan tentang pilihan pekerjaan, namun mencoba pula menghubungkannya dengan konsep perkembangan dan tujuan-tujuan yang lebih jauh sehingga nilai-nilai pribadi, konsep diri, rencana-rencana pribadi dan semacamnya mulai turut dipertimbangkan.
Bimbingan karier tidak hanya sekedar memberikan respon kepada masalah-masalah yang muncul, akan tetapi juga membantu memperoleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam pekerjaan. Penggunaan istilah karier didalamnya terkandung makna pekerjaan dan jabatan sekaligus rangkaian kegiatan dalam mencapai tujuan hidup seseorang. Bimbingan jabatan menekankan pada keputusan yang menentukan pekerjaan tertentu sedangkan bimbingan karier menitikberatkan pada perencanaan kehidupan seseorang dengan mempertimbangkan keadaan dirinya dengan lingkungannya agar ia memperoleh pandangan yang lebih luas tentang pengaruh dari segala peranan positif yang layak dilaksanakannya dalam masyarakat.
Perubahan istilah dari bimbingan jabatan (vocational guidance) ke bimbingan karier mengandung konsekuensi terhadap peran dan tugas konselor dalam memberikan layanan bimbingan terhadap para siswanya. Peran dan tugas konselor tidak hanya sekedar membimbing siswa dalam menentukan pilihan-pilihan kariernya, tetapi dituntut pula untuk membimbing siswa agar dapat memahami diri dan lingkungannya dalam rangka perencanaan karier dan penetapan karier pada kehidupan masa mendatang. Dalam perkembangannya, sejalan dengan kemajuan dalam bidang teknologi informasi dewasa ini, bimbingan karier merupakan salah satu bidang bimbingan yang telah berhasil mempelopori pemanfaatan teknologi informasi, dalam bentuk cyber counseling.
2.2.1 Pada waktu yang sama para ahli juga mengembangkan program BK karier                seperti
a.      Eli Weaper
Pada tahun 1906 dia telah menerbitkan bookletnya tentang memilih suatu karir, dia telah berhasil membentuk komite guru pembimbing di setiap sekolah.
b.      Frank Parson
Frank Parson ini di kenal sebagai “father of the Guidance Movement in American     Education” yang mendirikan biro pekerjaan pada tahun 1908 di Boston, Masschussets, yang bertujuan untuk membantu pemuda untuk memilih karir yang didasarkan atas proses seleksi secara ilmiah dan melatih para guru untuk memberikan pelayanan sebagai konselor vokasional
c.  Bradley
(John J.Pie Trafesa et. al., 1980) menambah satu tahapan dari tiga tahapan tentang sejarah bimbingan menurut Stiller, yaitu sebagai berikut:
1.    Vocational exploration : Tahapan yang menekankan tentang analisis     individual dan pasaran kerja


2.    Metting Individual Needs : Tahapan yang menekankan membantu individu agar meeting memperoleh kepuasan kebutuhan hidupnya. Perkembangan BK pada tahapan ini dipengaruhi oleh diri dan memecahkan masalahnya sendiri.
3.    Transisional Professionalism : Tahapan yang memfokuskan perhatian kepada upaya profesionalisasi konselor
4.    Situasional Diagnosis : Tahapan sebagai periode perubahan dan inovasi pada tahapan ini memfokuskan pada analisis lingkungan dalam proses bimbingan dan gerakan cara-cara yang hanya terpusat pada individu
d.      Arthur E. Trax and Robert D North
Menurut Arthur E. Trax and Robert D North, dalam bukunya yang berjudul “Techniques of Guidance”, (1986), disebutkan beberapa kejadian penting yang mewarnai sejarah bimbingan diantaranya :
    1. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.  
Timbul suatu gerakan kemanusiaan yang menitik beratkan pada      kesejahteraan manusia dan kondisi sosialnya. Geraka ini membantu     vocational bureau Parsons dalam bidang keungan agar dapat menolong    anak-anak muda yang tidak dapat bekerja dengan baik.
    1. Agama
Pada rohaniman berpandangan bahwa dunia adalah dimana ada      pertentangan yang secara terus menerus antara baik dan buruk.


    1. Aliran kesehatan mental
Timbul dengan tujuan perlakuan yang manusiawi terhadap penderita penyakit jiwa dan perhatian terhadap berbagai gejala, tingkat penyakit     jiwa, pengobatan, dan pencegahannya, karna ada suatu kesadaran bahwa       penyakit ini bias diobati apabila ditemukan pada tingkat yang lebih dini.     Gerakan mendorong para pendidik untuk lebih peka terhadap masalah-    masalah gangguan kejiwaan, rasa tidak aman, dan kehilangan identitas      diantra anak-anak muda.
    1. Perubahan dalam masyarakat
Akibat dari perang dunia 1 dan 2, pengangguran, depresi, perkembangan      IPTEK, wajib belajar, mendorong beribu-ribu anak untuk masuk sekolah     tanpa mengetahui untuk apa mereka bersekolah. Perubahan masyarakat     semacam ini mendorong para pendidik untuk memperbaiki setiap anak       sesuai dengan kebutuhannya agar mereka dapat menyelesaikan     pendidikannya dengan berhasil.
    1. Gerakan mengenal siswa sebagai individu
Gerakan ini erat sekali kaitannya dengan gerakan tes pengukuran.     Bimbingan diadakan di sekolah disebabkan tugas sekolah untuk mengenal atau memahami siswa-siswanya secara individual. Karena sulitnya untuk mengenal atau memahami siswa secara individual atau pribadi, maka diciptakanlah berbagai teknik dan instrument diantaranya tes psikologis dan pengukuran.

2.3  Masuknya BK karier di indonesia
Pelayanan Konseling dalam system pendidikan Indonesia mengalami beberapa perubahan nama. Pada kurikulum 1984 semula disebut Bimbingan dan Penyuluhan (BP), kemudian pada Kurikulum 1994 berganti nama menjadi Bimbingan dan Konseling (BK) sampai dengan sekarang. Layanan BK sudah mulai dibicarakan di Indonesia sejak tahun 1962. Namun BK baru diresmikan di sekolah di Indonesia sejak diberlakukan kurikulum 1975. Kemudian disempurnakan ke dalam kurikulum 1984 dengan memasukkan bimbingan karir didalamnya. Perkembangan BK semakin mantap pada tahun 2001.










2.4    Perkembangan BK karier
             Masa ini merupakan masa penjajahan Belanda dan Jepang, para siswa didiik   untuk mengabdi Demi kepentingan penjajah. Dalam situasi seperti ini, upaya bimbingan dikerahkan. Bangsa Indonesia berusaha untuk memperjuangkan kemajun bangsa   Indonesia melalui pendidikan. Salah satunya adalah taman siswa yang dipelopori oleh K.H. Dewantara yang menanamkan nasionalisme di kalangan para siswanya. Dari sudut pandang bimbingan, hal tersebut pada hakikatnya adalah dasar bagi pelaksanaan bimbingan. Sementara itu, dalam perspektif pendidikan nasional, pentingnya bimbingan karier sudah mulai dirasakan bersamaan dengan lahirnya gerakan bimbingan dan konseling di Indonesia pada pertengahan tahun 1950-an, berawal dari kebutuhan penjurusan siswa di SMA pada waktu itu. Selanjutnya, pada tahun 1984 bersamaan dengan diberlakukannya Kurikulum 1984, bimbingan karier cukup terasa mendominasi dalam layanan bimbingan dan penyuluhan dan pada tahun 1994, bersamaan dengan perubahan nama bimbingan penyuluhan menjadi bimbingan dan konseling dalam Kurikulum 1994, bimbingan karier ditempatkan sebagai salah bidang bimbingan.



Sampai dengan sekarang ini bimbingan karier tetap masih merupakan salah satu bidang bimbingan. Dalam konsteks Kurikulum Berbasis Kompetensi, dengan diintegrasikannya Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill Education) dalam kurikulum sekolah, maka peranan bimbingan karier sungguh menjadi amat penting, khususnya dalam upaya membantu siswa dalam memperoleh kecakapan vokasional (vocational skill), yang merupakan salah jenis kecakapan dalam Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill Education).
Terkait dengan penjabaran kompetensi dan materi layanan bimbingan dan konseling di SMK, bidang bimbingan karier diarahkan untuk :
1.      Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier yang hendak dikembangkan.
2.      Pemantapan orientasi dan informasi karier pada umumnya dan karier yang hendak dikembangkan pada khususnya.
3.      Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4.      Pengenalan berbagai lapangan kerja yang dapat dimasuki tamatan SMK.
5.      Orientasi dan informasi terhadap pendidikan tambahan dan pendidikan yang lebih tinggi, khususnya sesuai dengan karier yang hendak dikembangkan.
6.      Khusus untuk Sekolah Menengah Kejuruan; pelatihan diri untuk keterampilan kejuruan khusus pada lembaga kerja (instansi, perusahaan, industri) sesuai dengan program kurikulum sekolah menengah kejuruan yang bersangkutan. (Muslihudin, dkk, 2004)













2.4.1 Para ahli yang mengembangkan BK karier

Rochman Natawidjaja

Bimbingan karir adalah suatu proses membantu seseorang untuk mengerti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja di luar dirinya, mempertemukan gambaran diri tersebut dengan dunia kerja itu untuk pada akhirnya dapat memilih bidang pekejaan, memasukinya dan membina karir dalam bidang tersebut.

Mohamad Surya
Bimbingan Karir merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu dalam memecahkan masalah karir, untuk memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya antara kemampuan dengan lingkungan hidupnya, memperoleh keberhasilan dan perwujudan diri dalam perjalanan hidupnya.






2.5 Konsep bimbingan karier
            Bimbingan karier pada hakekatnya merupakan salah satu upaya pendidikan melalui pendekatan pribadi dalam membantu individu untuk mencapai kompetisi yang diperlukan dalam menghadapi masalah karier. yang penting dalam bimbingan karier yaitu pemahaman.
            Proses layanan bimbingan karier merupakan salah satu proses layanan yang bertujuan membantu siswa dalam proses pemahaman diri,pemahaman nilai-nilai,pengenalan lingkungan,hambatan dan cara mengatasinya serta perencanaan masa depan.
            Perkembangan Karier Kehidupan seseorang secara menyeluruh TIDAK HANYA OKUPASI meliputi keseluruhan pribadi, kebutuhan-kebutuhan, keinginan-keinginan, kapasitas-kapasitas, potensi-potensi, kegembiraan-kegembiraan, kecemasan-kecemasan, pemahaman-pemahaman dan kelemahan-kelemahan, dan konteks-konteks kehidupan yang terus berubah. (Wolfe dan Kolb, 1980)
            Konseling karir Proses membantu seseorang dalam mengembangkan dan menerima diri secara terintegrasi dan akurat serta peranannya dalam dunia kerja/karir, mengetes konsep dirinya dalam realitas, dan mengkonversikannya ke dalam realita kehidupan, untuk memperoleh kepuasan bagi dirinya dan menguntungkan bagi masyarakat.

Kesimpulan
Jadi,dapat disimpulkan bahwa bk karier sangat berperan dalam membantu individu  memperluas pengalaman,pemahaman,keterampilan,serta membantu siswa mengambil keputusan sesuai potensinya.selain itu membantu menyiapkan diri siswa dalam berkarier dan berpartisipasi dalam pengembangan diri sesuai kariernya.selain itu juga disimpulkan bahwa:
·         Pentingnya pemantapan diri serta informasi yang diberikan.
·         Pengenalan berbagai lapangan pekerjaan
·         Menyiapkan diri dalam memasuki maupun memilih dunia kerja yang akan ditekuni.








Saran
1.      Agar  dapat memilih karier yang baik ,maka diperlukan pemahaman diri dan potensinya
2.      Sebaiknya informasi yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan siswa
3.      Perlunya alternatif cara-cara pencapaian dalam mengambil keputusan yang tepat.















Dafta Pustaka
Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia. (2007). Penataan Pendidikan Profesional Konselor. Naskah Akademik ABKIN (dalam proses finalisasi).
Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia. (2005). Standar Kompetensi Konselor Indonesia. Bandung: ABKIN
http://tivachemchem.blogspot.com/2010/10/sejarah-bimbingan-konseling.html
http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/01/sejarah-bimbingan-konseling.html
http://ilmupsikologi.wordpress.com/2010/02/07/pengertian-bimbingan-karir/
http://blog.uad.ac.id/alitarmuji/2009/06/23/konsep-bimbingan-karier/
Bahrul Falah. 1987. Konstribusi Orientasi Nilai Pekerjaan dan Informasi Karier terhadap Kematangan Karier (Skripsi). Bandung : PPB-FIP IKIP Bandung.
Muslihudin, dkk. 2004. Bimbingan dan Konseling (Makalah). Bandung : LPMP Jawa Barat.
Bandura, A. (Ed.). (1995). Self-Efficacy in Changing Soceties. Cambridge, UK: Cambridge University Press.
BSNP dan PUSBANGKURANDIK, Balitbang Diknas. (2006). Panduan Pengembangan Diri: Pedoman untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Draft. Jakarta: BSNP dan PUSBANGKURANDIK, Depsiknas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
$(document).ready(function() { $('img').each(function(){ var $img = $(this); var filename = $img.attr('src') $img.attr('title', filename.substring((filename.lastIndexOf('/'))+1, filename.lastIndexOf('.'))); $img.attr('alt', filename.substring((filename.lastIndexOf('/'))+1, filename.lastIndexOf('.'))); }); }); Read more: http://rudicyber4rtcrew.blogspot.com/2013/04/alt-text-otomatis-untuk-gambar-di.html#ixzz2UjoPWOiF