Kamis, 04 April 2013

makalah TEORI HOLAND


PEMBAHASAN

TEORI PILIHAN JABATAN MENURUT  JOHN L.HOLLAND

A.    Pengembangan teori

Pada teori ini John L.Holland menjelaskan  bahwa suatu pemilihan pekerjaan atau jabatan merupakan hasil dari interaksi antara faktor hereditas(keturunan)dengan segala pengaruh budaya,teman bergaul,orang tua,orang dewasa,yang di anggap memiliki peranan yang penting.Selain itu John L.Holland juga merumuskan tipe-tipe (golongan) keperibadian dalam pemilihan pekerjaan berdasarkan atas inventori keperibadiaan yang di susun atas dasar minat.

Kemudian,setiap tipe-tipe keperibadian itu di jabarkan kedalam suatu model teori yang di sebut model orientasi.Model orientasi ini merupakan suatu rumpun perilaku-perilaku penyesuaian yang khas.Setiap orang memiliki urutan orientasi yang berbeda-beda,dan hal inilah yang menyebabkan mengapa setiap orang itu mempunyai corak hidup yang berbeda.Urutan orientasi yang pertama terhadap suasana lingkungan pekerjaan tertentu merupakan corak hidup yang utama dan pertama.Urutan model orientasi kedua terhadap lingkungan kerja yang lainnya dan merupakan corak hidup yang kedua bagi seseorang untuk selanjutnya.Penempatan urutan corak hidup itu sangat bergantung dari tingkat kecerdasan, serta penilaiannya terhadap diri sendiri.


Adapun model orientasi yang di jabarkan oleh John L.Holland adalah sebagai berikut:

1.    Realistik
Tipe ini memiliki kecenderungan untuk memilih lapangan kerja yang berorientasi kepada penerapan.ciri-cirinya yaitu; mengutamakan kejantanan ,kekuatan otot,keterampilan fisik,mempunyai kecakapan,dan koordinasi motorik yang kuat,kurang memiliki kecakapan verbal,konkrit,bekerja praktis,kurang memiliki keterampilan sosial,serta kurang peka dengan hubungan orang lain.

Orang model orientasi realistis dalam lingkungan nyatanya selalui di tandai dengan tugas-tugas yang konkrit,fisik,eksplisit yang memberikan tantangan bagi penghuni lingkungan ini.Untuk dapat memecahkan masalah yang lebih efektif,sering kali memerlukan bentuk-bentuk kecakapan,gerakan dan ketahanan tertentu.Diantaranya yaitu kecakapan mekanik,ketahanan dan gerakan fisik untuk berpindah-pindah dan sering kali berada di luar gedung.

Contohnya,supir truck,petani,ahli listrik dan pekerjaan lain yang sejenisnya.

2.    Intelektual
Tipe model ini memilikin kecenderungan untuk memilih pekerjaan yang bersifat akademik.ciri-cirinya adalah memiliki kecenderungan  untuk merenungkan dari pada mengatasinya dalam memecahkan suatu masalah,berorientasi pada tugas,tidak sosial,membutuhkan pemahaman,menyenangi tugas-tugas yang bersifat kabur,memiliki nilai-nilai dan sikap yang tidak konvensional dan kegiatan-kegiatannya bersifat intraseftif.

Contohnya,Ahli fisika,ahli biologi,matematika,dan pekerjaan lain sejenisnya.

3.    Sosial
Tipe model ini memiliki kecenderungan untuk memilih lapangan pekerjaan yang bersifat membantu orang lain. Ciri-ciri dari tipe model ini adalah pandai bergaul dan berbicara, bersifat responsive, bertanggung jawab, kemanusiaan, bersifat religiusm membutuhkan perhatian, memiliki kecakapan verbal, hubungan antar pribadi, kegiatan-kegiatan rapi dan teratur, menjauhkan bentuk pemecahan masalah secara intelektual, lebih berorientasi pada perasaan.
Contoh pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah, guru, pekerja sosial, konselor, misionari, psikolog klinik, terapis, dan pekerjaan lain yang sejenis.
4.    Konvensional
Tipe model ini pada umumnya  memiliki kecenderungan untuk terhadap kegiatan verbal, ia menyenangi bahasa yang tersusun baik, numerical (angka) yang teratur, menghindari situasi yang kabur, senang mengabdi, mengidentifikasikan diri dengan kekuasaaan, memberi nilai yang tinggi terhadap status dan kenyataan materi, mencapai tujuan dengan mengadaptasikan dirinya ketergantungan pada atasan.
Contoh pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah, kasir, statistika, pemegang buku, pegawai arsip, pegawai bank, dan pekerjaan lain yang sejenis.
5.    Usaha
Tipe model ini memiliki cirri khas diantaranya menggunakan ketrampilan-ketrampilan berbcara dalam situasi dimana ada kesempatan untuk menguasai orang lain atau mempengaruhi orang lain, menganggap dirinya paling kuat, jantan, mudah untuk mengadakan adaptasi dengan orang lain, menyenangi tugas-tugas sosial yang kabur, perhatian yang besar pada kekuasaan, status dan kepemimpinan, agresif dalam kegiatan lisan.
Orang model orientasi usaha ditandai dengan berbagai macam tugas yang menitikberatkan kepada kemampuan verbal yang digunakan untuk mengarahkan dan mempengaruhi orang lain
Contohnya, pedagang, politikus, manajer pimpinan eksekutif perusahaan, perwakilan dagang, dan pekerjaan lain yang sejenis.
6.    Artistik
Tipe model orientasi ini memiliki kecenderungan berhubungan dengan orang lain secara tidak langsung, bersifat sosial dan sukar menyesuaikan diri.Orang model orientasi artistic ini ditandai dengan berbagai macam tugas dan masalah yang memerlukan interpretasi atau kreasi bentuk-bentuk artistic melalui cita rasa, perasaan dan imajinai.Dengan kata lain, orientasi artistic lebih menitikberatkan menghadapi keadaan sekitar dilakukan dengan melalui ekspresi diri dan menghindari keadaan yang bersifat intrapersonal,  keteraturan, atau keadaan yang menuntut ketrampilan fisik.
Contoh pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah, ahli musik, ahli kartum ahli drama, pencipta lagu, penyair, dan pekerjaan lain yang sejenis.

B.  Tingkat Hierarkis dan Hierarkis Perkembangan
Seperti yang dijelaskan diatas, dijelaskan bahwa setiap orang memiliki urutan corak hidup sendiri-sendiri, hal ini menjelaskan bahwa dalam diri seseorang memiliki tingkat hierarkis dalam memilih pekerjaan. Menurut Holland bahwa seseorang dalam memilih pekerjaan atau jabatan, itu tergantung pada tingkat intelenjensi dan penilaian terhadap dirinya sendiri (self evaluation), yaitu variabel-variabel yang dapat diukur dengan tes intelenjensi dan dengan skala status diri.
Faktor-faktor penilaian diri dan intelenjensi diasumsikan sebagai penyebab dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat pemilihan pekerjaan. Tingkat pengaruh dari faktor-faktor ini tidak begitu jelas, walaupun diasumsikan bahwa teori ini memiliki manfaat yang sama. Berdasarkan rumusannya menjelaskan bahwa penyebab hubungan itu memiliki kecenderungan lebih signifikan dalam tingkat pemilihan pekerjaan. Tingkatan pekerjaan disamakan dengan intelenjensi ditambah dengan penilaian diri, dimana penilaian diri adalah merupakah suatu fungsi dari status ekonomi, kebutuhan akan status pendidikan, dan konsep diri.
Tingkatan faktor-faktor penilaian diri dan intelejensi ini akan membentuk tingkatan sedemikian rupa, sehingga orang memiliki urutan kecenderungan terhadap enam lingkungan pekerjaan (enam model orientasi John L. Holland). Pengukuran penilaian diri dan intelejensi ini ditujukan untuk mengetahui jabatan/pekerjaan seseorang dengan nantinya akan diklasifikasikan dalam enam glongan orientasi tersebut. Dengan dilakukannya pengukuran ini ada beberapa kemungkinan hasil yang berbeda-beda:
1.   Suatu hirarki yang jelas, menghasilkan pilihan langsung tanpa ada konflik atau keragu-raguan.
2.   Suatu hirarki yang kabur menyebabkan adanya kebimbingan atau keraguan dalam    pilihan.
3.   Adanya faktor-faktor yang memblokir atau menghalangi terbentuknya hirarki pilihan oleh faktor ekonomi, penilaian oleh majikan (rejection), atau karena faktor-faktor lain, didalam suatu hirarki tertentu yang jelas akan menghasilkan adanya seleksi terhadap pola perkembangan yang kedua mendominir pola yang ketiga.
Jika pola yang kedua dan pola ketiga sama kuatnya maka akan terjadilah kebimbingan pilihan.

C.  Pengaruh-pengaruh dalam pemilihan jabatan

1.    Pengaruh pengetahuan diri
Pengaruh pengetahuan diri ini lebih ditujukan pada pengetahuan individu tentang dirinya dari orang lain. Pengetahuan diri sendiri mempunyai peranan untuk meningkatkan (increase) atau mengurangi (decrease) ketepatan pilihan seseorang. Pengetahuan diri ini diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk membedakan berbagai kemungkinan lingkungan dipandang dari sudut kemampuan-kemampuannya sendiri, namun ada perbedaan mendasar antara penilaian diri dan pengetahuan diri, penilaian diri menitikberatkan pada penghargaan terhadap dirinya sedangkan pengetahuan diri berisikan sejumlah informasi yang dimiliki seseorang tentang dirinya. Tinggi rendahnya pengetahuan diri seseorang akan terlihat dari tepat atau tidaknya beberapa pilihan atau keputusan yang diambil.

2.    Pengaruh Luar atau lingkungan
Pengaruh ini memiliki faktor yang sangat luas, dijelaskan bahwa dalam memilih jabatan atau pekerjaan individu dapat dipengaruhi dengan tekanan sosial seperti, tuntutan orang tua, pengaruh dari masa kecil, lingkungan pergaulan, dsbg. Hal tersebut sangat mempengaruhi individu dalam hasil pengukuran pada tingkat hirarkis dan hirarkis perkembangan.

D.Keunggulan & Kelemahan
Teori  Holland oleh banyak pakar psikologi vokasional dinilai sebagai teori  yang komprehensif karena meninjau pilihan okupasi sebagai bagian dari  keseluruhan pola hidup seseorang dan sebagai teori yang mendapat banyak  dukungan dari hasil penelitian sejauh menyangkut model-model lingkungan  serta tipe-tipe kepribadian. Kelemahan dalam  teori ini adalah kurang ditinjau proses perkembangan yang melandasi  keenam tipe kepribadian dan tidak menunjukan fase-fase tertentu dalam  proses perkembangan itu serta akumulasi rentang umur.
 Mengenai tahap atau tingkat yang dapat dicapai oleh seseorang dalam  bidang okupasi tertentu (occupational level), Holland menunjuk pada  taraf inteligensi yang memungkinkan tingkat pendidikan sekolah tertentu, namun dipertanyakan apakah masih ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi dalam hal ini, seperti taraf aspirasi seseorang.












PENUTUP
Kesimpulan
1.  Individu dalam memilih jabatannnya sangat tergantung dari corak hidupnya, yaitu yang terlihat dari hasil pengukuran penilaian diri dan intelejensi yang kemudian akan hasil tersebut didapatkan hierarkis pilihan pekerjaannnya yang di urutkan berdasar enam golongan orientasi John L. Holland.
2.  Individu dalam memilih pekerjaannya karena dipengaruhi oleh sejarah hidupnya dam juga karena tekanan sosial yang terjadi pada dirinya.
3.   Penggolongan model-model orientasi ditujukan agar bisa diketahui urutan kecenderungan seseorang dalam bekerja.

















DAFTAR PUSTAKA





1 komentar:

 
$(document).ready(function() { $('img').each(function(){ var $img = $(this); var filename = $img.attr('src') $img.attr('title', filename.substring((filename.lastIndexOf('/'))+1, filename.lastIndexOf('.'))); $img.attr('alt', filename.substring((filename.lastIndexOf('/'))+1, filename.lastIndexOf('.'))); }); }); Read more: http://rudicyber4rtcrew.blogspot.com/2013/04/alt-text-otomatis-untuk-gambar-di.html#ixzz2UjoPWOiF