BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dengan adanya
pembaharuan, maka cara mengerjakan (termasuk persiapannya) dan pengelolaan
siswa dalam kegiatan belajar mengajar menjadi lain di bandingkan dengan
waktu-waktu yang lampau. Dahulu kelas yang baik yang tenang. Guru tidak harus
membuat satuan pelajaran sebelumnya. Di dalam kelas siswa tidak harus duduk
dengan diam, mereka boleh ramai asal tertib mengerjakan tugasnya, demi
tercapainya tujuan belajar.
Dengan
berubahnya tuntutan tentang ketertiban kelas maka guru di perlukan mengetahui
bagaimana mengelola kelas dalam berbagai pelaksanaan metode mengajar. Didalam
menggunakan metode ceramah, suasana kelas tentu lain dengan dalam kelas yang menggunakan
metode diskusi, dan akan lain pula dengan kelas yang menggunakan metode
eksperimen. Jadi yang dimaksud dengan pengelolaan siswa dalam materi ini
adalah:
“pengaturan suasana belajar di
sekolah sedemikian rupa sehingga setiap siswa mendapat pelayanan menurut
kebutuuhannya dan mencapai pendidikan yang maksimal secara efektif dan efisien”.
B.
Tujuan pembelajaran
1.
Menyebutkan
beberapa yang termasuk pengelolaan siswa.
2.
Menunjukan letak
pengelolaan siswa dalam administrasi pendidikan.
Bab II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pengelolaan dan kegiatan yang tercakup di dalamnya.
Pengelolaan siswa adalah: pengaturan
siswa dikelas oleh guru yang
Sedang mengajar
sehingga setiap siwa dapat pelayanan sesuai dengan kebutuhannya.
( Suharsini Arikunto,
1987 : 24 ) . siswa adalah siapa saja yang terdaptar sebagai obyek didik
disuatu lembaga pendidikan. Yakni SD, SLTP, SLTA, obyek didik ini disebut
siswa.
Di lembaga oendidikan
tinggi disebut Universitas, Akademi,
Institut, obyek didik ini disebut
Mahasiswa.
Agar setiap anak
mendapat prlakuan yang maksimal dan adil, maka perlu didaptar, dicatat,
Dikelompok-kelompoakan,
ditempatkan dikelas.
Mendapatar, mencatat,
menempatkan, melaporkan dan lain-lain pekerjaan yang berhubungan dengan siswa
inilah yang disebut dengan pengelolaan siswa.
B.
Letak
pengelolaan siswa didalam Administrasi Pendidikan
Sekolah adalah suatu tempat yang semua
orang mesti menggunakannya
Dikatakan oleh Robert
Dreeben bahwa sekolah adalah tempat bekerja ( Workplay). ( 1973 : 450 ).
Jadi sekolah adalah ‘’sesuatu’’.
Bagi seorang anak, sekoalah adalah dunia lingkungan kedua,yang memberikan arah
perkembangan dan kematangan.
Seorang ahli bernama L.
Gulick mengemukakan ada 7 unsur administrasi seperti disebutkan didalam buku
Administrasi pendidikan ( 1969 : 1 ), yaitu :
1.
Perencanaan
2.
Pengorganisasian
3.
Kepegawaian
4.
Pengarahan
5.
Pengkoordinasian
6. Pengawasan
7. Pelaporan
Selanjutnya dikemukakan
pula apa yang menjadi sasarandibidang garapan Administrasi
Pendidikan, yaitu :
1.
Pengertian
Administrasi Kurikulum
a.Kurikulum dipandang sebagai suatu bahan tertulis yang berisi uraian tentang program pendidikan suatu sekolah yang harus dilaksanakan dari tahun ke tahun.
b. Kurikulum dilukiskan sebagai bahan tertulis untuk digunakan para guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik.
c. Yang dimaksud dengan kurikulum adalah suatu usaha untuk menyampaikan asas-asas dan ciri-ciri yang penting dari suatu rencana dalam bentuk yang sedemikian rupa sehingga dapat dilaksanakan guru di sekolah.
a.Kurikulum dipandang sebagai suatu bahan tertulis yang berisi uraian tentang program pendidikan suatu sekolah yang harus dilaksanakan dari tahun ke tahun.
b. Kurikulum dilukiskan sebagai bahan tertulis untuk digunakan para guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik.
c. Yang dimaksud dengan kurikulum adalah suatu usaha untuk menyampaikan asas-asas dan ciri-ciri yang penting dari suatu rencana dalam bentuk yang sedemikian rupa sehingga dapat dilaksanakan guru di sekolah.
2.
Pengertian Administrasi
murid ( siswa )
Administrasi siswa
merupakan salah satu bagian dari administrasi
sekolah. Dengan demikian, dapat di jelaskan bahwa administrasi siswa merupakan proses
pengelolaan atau pengaturan segala aktifitas yang berkaitan dengan siswa. Selama ini untuk urusan administrasi sekolah digunakan mesin
ketik atau komputer, yaitu: microsoft word dan microsoft excel.
Dan meliputi
pendataan seluruh siswa selama satu tahun pelajaran dibagi dalam tiga tahap waktu dalam setiap
tahapan waktu terdapat berbagai jenis kegiatan sebagai berikut :
a.
Awal tahun
pelajaran
o Penerimaan siswa baru
b.
Selama tahun
pembelajaran
o Penyusunan data pribadi siswa
o Keadaan siswa awal tahun
o Kehadiran siswa
o Mutasi siswa
c.
Akhir tahun
pembelajaran
o
Pelaksanaan EBTA
o
Kenaikan kelas
3.
Pengertian Administrasi personel,
Administrasi
personal atau adminisrasi kepegawaian adalah segenap proses penataan yang
bersangkut-paut dengan masalah memperoleh dan menggunakan tenaga kerja untuk
dan di sekolah dengan efisien.
4.
Pengertian Administrasi materiil,
Pengertian materiil secara umum adalah seluruh
barang-barang milik/kekayaan negara baik yang berwujud tahan lama (inventaris)
maupun yang berujud pakai habis yang satuan-satuannya dapat diukur, ditimbang
dan dihitung terkecuali surat-surat berharga dan uang.
5.
Pengertian Administrasi keuangan,
Administrasi
keuangan ialah pengelolaan keuangan dalam sekolah di dalamnya di bahas antara
lain :
a.
Asas pemisahan
tugas (otorisator, ordonator dan bendaharawan)
b.
Perencanaan
anggaran tahunan sekolah
c.
Ketatausahaan
keuangan sekolah yang meliputi :
o Dasar hukum
o Pembukuan setiap transaksi
o Pertanggung jawaban
o Pelaporan, dan
o Pendapatan
6.
Pengertian Administrasi perumahan sekolah.
Administrasi perumahan sekolah ialah suatu rangkaian
kegiatan atau perencanan yang menyangkut kebutuhan sekolah sesuai dengan usulan
yang di buat oleh kepala sekolah, komite sekolah mewakili masyarakat dan pihak
instansi terkait di antaranya:
a.
Pengadaan rumah
dinas guru-guru
b.
Pengadaan alat
transportasi dan komunikasi sekolah.
Hak siswa:
1.
Menerima pelajaran
2.
Mengikuti kegiatan yang
diadakan sekolah,
3.
Menggunakan semua
fasilitas yang ada,
4.
Memperoleh bimbingan
dan sebagainya.
Kewajiban siswa:
1.
Hadir pada waktunya
2.
Mengikuti pelajaran
dengan tertib
3.
Mengikuti ulangan (
ujian ), dan kegiatan lain yang ditentukan oleh sekolah.
4.
Mentaati tata-tertib
dan peraturan yang berlaku, dan sebagainya.
C.
Jenis-jenis
pengelolaan siswa.
Mengingat luasnya permasalahan, maka
didalam pengelolaan siswa ini dapat dilihat
Dalam dua sudut pandang
sehingga ada 2 jenis pengelolaan siswa, antara lain :
1. Pengelolaan
siswa dalam arti sempit, yang selanjutnya disebut pengelolaan kelas.
2. Pengelolaan
dalam arti dalam arti luas, yaitu pengelolaaan siswa termasuk juga urusan diluar kegiatan
belajar-mengajar.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan.
Pengelolaan
siswa dalam kegiatan belajar mengajar menjadi lain di bandingkan dengan
waktu-waktu yang lampau. Dahulu kelas yang baik yang tenang. Guru tidak harus
membuat satuan pelajaran sebelumnya. Di dalam kelas siswa tidak harus duduk
dengan diam, mereka boleh ramai asal tertib mengerjakan tugasnya, demi
tercapainya tujuan belajar dan pengaturan suasana belajar di sekolah sedemikian
rupa sehingga setiap siswa mendapat pelayanan menurut kebutuhannya dan mencapai
pendidikan yang maksimal secara efektif dan efisien”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar